Nugget Wortel ini sangat bermanfaat untuk tubuh kita. Proses pembuatannya yang cukup mudah serta menggunakan bahan yang mudah diperoleh. Berikut ini adalah bahan yang digunakan untuk membuat nugget wortel, diantaranya :
1. Daging Ayam Giling 500 gram
2. Tepung Terigu 100 gram
3. Wortel yang sudah diparut atau dihaluskan (dapat ditambahkan dengan sayuran lain) 100 gram
4. Telur Ayam 2
5. Garam 20 gram
6. Gula 15 gram
7. Tepung Roti 250 gram
8. Bawang Putih 3 siung
9. Tepung Maizena 20 gram
10. Minyak Goreng 400ml
10. Minyak Goreng 400ml
Kemudian cara pembuatan ini pun sangat mudah, diantaranya :
1. Satukan daging, wortel yang sudah diparut atau dihaluskan, dan bawang putih yang telah dihaluskan.
2. Tambahkan gula, garam, tepung maizena dan telur.
3. Kemudian aduk hingga merata
4. Kukus adonan nugget hingga setengah matang dalam loyang,kurang lebih 10 menit
5. Bentuk adonan atau potong adonan agar tidak terlalu besar.
6. Kemudian nugget yang sudah jadi dilumuri telur agar dapat merekat tepung roti.
7. Lumuri nugget yang sudah diberi telur dengan tepung roti, kemudian goreng pada minyak panas selama 1 menit.
Nugget ini merupakan salah satu dari produk koloid. Koloid
merupakan
suatu bentuk campuran (sistem dispersi) dua atau
lebih zat yang bersifat homogen namun memiliki ukuran partikel terdispersi yang
cukup besar (1 - 100 nm)
Nugget termasuk pada pembuatan
sistem koloid secara mekanik, maksudnya adalah
dengan penggerusan atau penggilingan untuk zat padat, serta dengan pengadukan
atau pengocokan untuk zat cair. Setelah diperoleh partikel yang kehalusannya
sesuai koloid, lalu didispersikan kedalam medium pendispersinya. Dan pada jenis
koloid, nugget ini termasuk pada koloid sol. Koloid Sol adalah sistem
koloid dari partikel padat yang terdispersi dalam zat cair.
Pembuatan
nugget mencakup beberapa tahap, yaitu:
1. Penggilingan
Penggilingan
daging diusahakan pada suhu di bawah 15ºC, yaitu dengan menambahkan es pada saat penggilingan
daging. Pendinginan
ini bertujuan untuk mencegah denaturasi protein aktomiosin oleh panas serta berfungsi sebagai fase
pendispersi dalam emulsi
daging, juga berfungsi untuk melarutkan protein sarkoplasma dan sebagai pelarut garam yang
akan melarutkan protein myofibril
2. Pengukusan
Pengukusan menyebabkan
terjadinya pengembangan granula–granula pati yang disebut gelatinisasi. Mekanisasi gelatinisasi,
diawali oleh granula pati akan menyerap air yang memecah kristal amilosa dan
memutuskan ikatan–ikatan struktur heliks dari molekul tersebut.
3. Batter
dan Breading
Coating adalah tepung yang digunakan
untuk melapisi produk–produk makanan dan
dapat digunakan untuk melindungi produk dari dehidrasi selama pemasakan dan penyimpangan
4. Penggorengan
Reaksi Maillard terjadi
antara protein, asam amino, dan amin dengan gula aldehida dan keton, yang
merupakan penyebab terjadinya
pencoklatan selama pemanasan atau penyimpanan dalam waktu yang lama pada bahan
pangan berprotein. Selama proses penggorengan terjadi secara simultan
perpindahan panas dan massa.
Bahan yang digunakan pada nugget, yaitu :
1.
Bahan Pengisi
Bahan
pengisi yang umum digunakan pada pembuatan
nugget adalah tepung (C6H10O5). Tepung termasuk dalam karbohidrat pilosakarida,
amilosa berperan penting dalam stabilitas gel, karena sifat hidrasi amilosa dalam pati
yang dapat mengikat molekul air dan kemudian membentuk massa yang
elastis.
2. Bumbu-bumbu
Bumbu-bumbu
adalah bahan yang sengaja ditambahkan dan berguna untuk meningkatkan
konsistensi, nilai gizi, cita rasa, mengendalikan keasaman dan kebasaan. Bumbu yang digunakan antara lain :
Garam (NaCl) berfungsi untuk meningkatkan cita rasa dan sebagai baha pengawet. Konsentrasi garam yang ditambahkan biasanya berkisar sampai 3% dari berat daging yang digunakan.
Gula (C6H12O6) berfungsi untuk mempengaruhi tekstur, aroma dan sebagai penetralisir garam.
Bawang Putih berfungsi untuk memberi aroma karena bawang putih berasaldari minyak volatil yang mengandung komponen sulfur serta guna meningkatkan selera makan dan untuk meningkatkan daya awetn bahan makanan.
Merica berfungsi untuk penyedap masakan dan memperpanjang daya awet makanan.
Garam (NaCl) berfungsi untuk meningkatkan cita rasa dan sebagai baha pengawet. Konsentrasi garam yang ditambahkan biasanya berkisar sampai 3% dari berat daging yang digunakan.
Gula (C6H12O6) berfungsi untuk mempengaruhi tekstur, aroma dan sebagai penetralisir garam.
Bawang Putih berfungsi untuk memberi aroma karena bawang putih berasaldari minyak volatil yang mengandung komponen sulfur serta guna meningkatkan selera makan dan untuk meningkatkan daya awetn bahan makanan.
Merica berfungsi untuk penyedap masakan dan memperpanjang daya awet makanan.
3.
Bahan Pengikat
Bahan
pengikat memiliki kandungan protein yang lebih tinggi dan dapat meningkatkan
emulsifikasi lemak dibandingkan dengan bahan pengisi. Bahan pengikat dalam
adonan emulsi dapat berfungsi sebagai bahan pengemulsi. Bahan pengikat juga
berfungsi mengurangi penyusutan pada waktu pengolahan dan meningkatkan daya
ikat air. Protein dalam bentuk tepung dipercaya dapat memberikan sumbangan
terhadap sifat pengikatan.